Hari libur, pada waktu itu saya melakukan aktifitas rutin yaitu cukur rambut. Seperti biasa, saya pergi mencukur rambut menggunakan motor. Semua berjalan lancar, pergi ke tukang cukur, cukur rambut, dan pulang kerumah, sampai suatu ketika...
Terjadi kecelakan pada saat perjalanan menuju tukang cukur. Begini kronologisnya:
Sore itu saya berkeinginan untuk mencukur rambut karena sudah gondrong
(maklum, gondrong dikit pulang sekolah langsung grepes). Sempat galau untuk menentukan pergi kesana antara pergi sendiri atau diantar orang tua (sekalian jalan), dengan asumsi jika pergi sendiri akan cepat kalau diantar ortu terlalu sore. Saya pun memilih pergi sendiri sebab lebih cepat, lebih baik.
Persiapan, tidak ada yang aneh disini hanya saja ada
"kedutan" dilengan sebelah kiri, tapi saya tidak menghiraukannya dan orang tua meyakinkan kembali dengan berkata
"Ga mau dianterin aja?" saya jawab
"Tidak".
Perjalanan menuju tempat cukur, sudah separuh jalan terlewati dan saya selalu waspada pada saat menyetir. Sampai 10 meter sebelum tempat cukur saya menurunkan kecepatan motor sambil menyalakan lampu sein dan melihat ke kaca spion untuk memastikan tidak ada orang dibelakang. Saya mulai berbelok ke arah kanan (karena tempatnya berada diseberang jalan), tiba-tiba saya mendengar teriakan dari arah belakang
"aaaaa" dan beberapa detik kemudian
DUAR! TSSRRS...
Motor yang saya kendarai ditabrak oleh pemotor lain dibagian knalpot (posisi membentuk huruf L), saya terpental dengan posisi tengkurap bersama motor saya. Pada saat terpental yang saya rasakan seperti melayang, semuanya seketika berhenti dan saya langsung berbicara didalam hati
"Wah ini yang kedutan tadi nih".
Setelah sadar saya pun berdiri sambil memeriksa luka dan mulai ramai orang yang menolong meminggirkan motor. Pemotor tersebut langsung menghampiri saya dan berkata
"Woi, naik motor liat-liat dong, gimana sih!". Melihat pemotor tersebut melotot saya spontan menjawab
"Iya mas maaf, saya lagi buru-buru..maaf mas, maaf". Saya melihat sayap kendaraan orang itu patah. Dia mengambil patahan tersebut dan menunjukkan kepada saya sambil berkata
"Gimana nih?, patah begini" saya jawab
"ya gimana ya mas.." dia balas
"ganti ini, gua gamau tau" saya jawab
"yah.. ganti ya mas, saya lagi gak ada duit".
Disitu terjadi negoisasi. Orang itu ingin saya menggantinya dengan uang sebesar Rp. 200.000 (dua ratus ribu rupiah) dan saya bilang nominal tersebut terlalu besar untuk saya sebagai pelajar. Dengan berpikir panjang orang tersebut menurunkan menjadi 150.000 dan menyuruh saya untuk membayar saat itu juga. Karena tidak membawa uang cash, saya di bawa kerumahnya dan motor saya disita oleh orang tersebut. Akhirnya saya pulang kerumah dan pergi lagi kerumah orang tersebut menggunakan angkot dengan uang seadanya. Setelah mengobrol diruang tamu nya dan memberikan uang nya saya pun kembali pulang kerumah membawa motor saya.
Keesokan harinya masih terbayang-bayang dengan kejadian itu, berusaha mengingat dan mulai memikirkan sebenarnya siapa sih yang salah, saya atau dia. Pasalnya pada saat mau berbelok saya selalu memperhatikan spion dan pada saat itu tidak ada orang. Juga, saat ada teriakan
"aaaa" durasi teriakan tersebut cukup lama sampai terjadinya benturan, artinya jarak orang tersebut saat memulai teriak masih jauh dan ada cukup untuk mengerem, setidaknya agar benturan tidak begitu keras.
Asumsi saya, pemotor tersebut dalam kecepatan tinggi dan dalam keadaan tidak fokus (meleng) sampai dia melihat balik ke arah depan terlihat motor saya sedang berbelok dan dia berteriak. Nah disitu saya tidak tau apakah dia tidak menginjak rem karena kaget atau memang motornya yang tidak ada rem. Tapi saya tidak ingin memikirkan hal tersebut dan hanya berdoa:
"Ya Allah, jika memang hamba yang salah, jadikanlah uang tersebut agar bermanfaat baginya, dan jika bukan hamba yang salah, hamba ikhlas ya Allah, hambah ingin agar uang tersebut menjadi lebih baik lagi untuk hamba"
Setelah kejadian tersebut saya pun mendapatkan pelajaran agar lebih berhati-hati lagi dalam berkendara dan tidak lupa untuk selalu berdoa sebelum berkendara. Dan sepertinya, uang tersebut sudah digantikan oleh hal yang lebih baik lagi. Kejadian itu membuat saya sedikit trauma saat berkendara motor...