Animasi 2D? Sudah sering dengar bukan? Begitu pun dengan Animasi 3D.
Animasi 2D dan
3D bisa dengan mudah kita jumpai, baik dalam film, acara televisi, bahkan dalam iklan. Animasi sendiri merupakan kumpulan dari gambar-gambar yang dirangkai satu sama lain dan digerakan secara cepat sehingga terlihat bergerak.
Seiring berjalannya waktu, animasi 2D pun dikembangkan menjadi animasi 3D. Perbedaan utama kedua jenis animasi ini terletak pada proses pembuatan serta teknologi yang digunakan. Pada animasi 2D digunakan dua buah vektor yaitu x dan y sementara animasi 3D digunakan tiga buah vektor x, y, dan z sehingga membentuk sebuah volume.
Animasi 2D
Pada animasi 2D memiliki dua vektor yaitu x dan y, dimana x merupakan ukuran panjang dari objek dan y adalah lebarnya. Oleh karena itu, kita hanya bisa melihat objek / gambar tersebut dari satu sisi saja. Biasanya dibutuhkan 15 - 30 gambar dalam setiap detiknya untuk menghasilkan gerakan yang halus. Gambar-gambar tersebut digerakkan secara cepat sehingga seolah-olah bergerak. Beberapa contoh dari animasi 2D adalah Dora The Explorer, One Piece, dan yang lainnya.
Animasi 3D
Sementara pada animasi 3D digunakan tiga vektor x, y, dan z. Vektor z inilah yang berfungsi sebagai tinggi objek sehingga menghasilkan volume. Pada animasi 3D gambar bisa dilihat secara keseluruhan dari segala arah dan objeknya terlihat semakin nyata. Dibutuhkan software berkemapuan khusus untuk mengolah animasi 3D dan modeling seperti Blender, 3D Max, dan yang lainnya. Beberapa contoh animasi 3D adalah Finding Nemo, Despicable Me, Upin & Ipin, Boboiboy dan lain-lain.
Di Indonesia, perkembangan animasi baik animasi 2D maupun 3D sudah cukup baik terlihat dengan adanya animasi buatan lokal seperti Adit & Sopo Jarwo, Keluarga Pak Somad yang sangat diapresiasi untuk menghibur anak-anak Indonesia.
Belum ada komentar untuk "Perbedaan Animasi 2D dan Animasi 3D"
Posting Komentar